Beranda » Tausiah Ustadz Suhaimi, SHI Tentang Keutamaan Bulan Rajab

Tausiah Ustadz Suhaimi, SHI Tentang Keutamaan Bulan Rajab



Garudaposnews.id, Medan – Minggu pagi (05/01/2025) selesai Shalat Subuh berjemaah di Masjid Al-Ikhlas, Lingkungan 10 Jalan Umar No. 71 Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan diisi acara tausiyah. Kali ini, tausiyah disampaikan Ustadz Suhaimi, SHI. Beliau mengupas secara panjang lebar bagaimana fadhilah (keutamaan) bulan Rajab. Pengajian ini berlangsung khusyuk dihadiri kurang lebih 60 orang. Mayoritas jemaah pengajian adalah kaum ibu, selebihnya bapak-bapak. Tidak kelihatan seorang pun anak-anak.

“Ada 4 keutamaan aktifitas di bulan Rajab. Pertama adalah puasa sunat Rajab, kedua yaitu shalat sunat Rajab 20 rakaat, istighfar Rajab dan sedekah Rajab,” ungkap Ustadz Suhaimi. Dengan penuh semangat, ustadz yang berdomisili di daerah Martubung ini, menguraikan kisah-kisah yang berkaitan dengan kebaikan di bulan Rajab ini.

Berkaitan dengan kegiatan Masjid Al-Ikhlas, Ketua BKM Drs. Amiruddin Sirait menjelaskan bahwa pengajian Minggu pagi setelah shalat Subuh ini rutin dilakukan. Setiap Minggu, ustadz yang mengisi tausiyah berbeda alias berganti. “Ustadz Suhaimi, SHI ini memang langganan masjid mengisi tausyah,” ujar Amiruddin Sirait.

“Kepengurusan BKM Al-Ikhlas yang saya pimpin ini adalah periode 2024-2029,” papar Amiruddin Sirait, yang juga merupakan anggota Dewan Pakar DPD PKS Kota Medan. “Untuk operasional masjid, saya ambil inisiatif buatkan kartu donatur bagi warga lingkungan masjid. Alhamdulilah, per bulan terkumpul uang 8-9 juta rupiah,” sambungnya.

Dalam pengajian Minggu pagi ini, para jemaah disediakan makanan dan minuman hangat. “Untuk makanan dan minuman ini, berasal dari sedekah jemaah masjid dan dana operasional BKM Al-Ikhlas,” ungkap Amiruddin Sirait. Suasana masjid begitu nyaman, dengan bau wewangian dan interior yang tertata menarik. Tampak disediakan kotak infaq bagi para jemaah.

Pengurus BKM Masjid Al-Ikhlas



Gedung Masjid Al-Ikhlas dengan corak warna putih ini berlantai 2. Mengingat terbatasnya lahan, maka BKM Al-Ikhlas membangun gedung menjadi 2 lantai. “Lima tahun yang lalu ada bantuan Pemko Medan sebesar Rp 50 juta. Dana tersebut dipergunakan untuk pembangunan menara masjid, ” ujar Amiruddin Sirait.

“Alhamdulillah, mihrab masjid barusan selesai dengan cara membuat proposal. Meminta bantuan ke berbagai pihak. “Kita berharap pihak-pihak terkait, terutama dari pemerintah dapat membantu biaya operasional masjid, mengingat lokasi masjid ini berada di dalam permukiman sehingga jemaahnya terbatas pada warga sekitar,” pungkasnya.

Melihat suasana dan pengelolaan masjid yang cukup baik, tidak ada salahnya stakeholder yang ada, seperti Pemko Medan dapat memberikan bantuan rutin khususnya untuk Masjid Al-Ikhlas ini. Apalagi setelah 5 tahun Masjid Al-Ikhlas ini belum mendapatkan bantuan. Sementara untuk biaya operasional sehari-hari, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. (Dn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *