[ Budi Sudarman ]
Semilir angin sang pembawa kabar penegakan hukum Kasus Pagar Bambu yang berada di laut Provinsi Banten belum juga usai, prosesnya masih tertutup awan kelabu. Kini sudah muncul kembali Pagar Seng di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Desa Rugemuk, Kec. Pantai Labu, Kab. Deli Serdang.
Kawasan Hutan Lindung milik negara seluas 40,08 Hektar itu dipagari oleh pengusaha untuk dijadikan tambak udang dengan seng kualitas terbaik untuk menahan laju karat angin laut. Sementara dari bibir pantai berjarak kurang lebih 5 meter sudah dipasang beton penahan ombak.

Tapi di Sumatera Utara punya seorang Srikandi penyelamat Lingkungan Hidup yang muncul di tengah-tengah masyarakat, dialah Yuliani Siregar selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
“Bongkar saya yang akan tanggung jawab” dengan lantang dan berani bagai suara Raja Hutan yang mengaum pada Minggu, 23 Februari 2025. seorang Yuliani berani ambil resiko atas kebijakan yang diambilnya. Resiko dicopot dari jabatan, resiko dipersoalkan ke ranah hukum atau sengaja dicari-cari kesalahan, berani bersikap untuk dibenci dan berani menghadapi tantangan yang meminta tumbal nyawanya.
Tetap akan ada disepanjang zaman peradaban manusia para pembisik culas seperti Brutus di zaman Yunani Kuno, Sengkuni pada kisah pewayangan dan Ramapati dalam serial sandiwara radio Tutur Tinular. Bagaimana cara menghabisi karir dan nyawa seseorang bagi yang tak suka tentang idealisme totalitas dengan sebuah ketulusan, Sebuah perjuangan untuk rakyat, bangsa dan negara.
Ini bukan sebuah cerita Opera tentang sebuah karir dan masa depan seorang Yuliani Siregar atau hikayat dalam sebuah kisah 1001 malam pencitraan pejabat negara, tapi ini tentang sebuah masa depan pesisir pantai. Pantai milik warga masyarakat Desa Rugemuk. Kisah yang sudah terjadi di Pantai Remis masih di desa yang sama. Lihatlah di sana, saat dibangun pada mulanya toilet itu berada dibelakang pondok tetapi sekarang toilet itu berada di depan warung para warga yang berjualan mencari nafkah di pantai itu. Ya … Bibir pantai itu mengalami abrasi hebat karena hantaman ombak yang dahsyat menyeret bangunan pondok dan warung membawanya entah kemana.
Perjuangan Yuliani harus didukung penuh untuk menyelamatkan warga masyarakat demi masa depan anak cucu generasi mendatang. Kalau hanya untuk pencitraan atau menjadi pecundang sekelas Yuliani tentu sangat mudah memperoleh cuan.
Cuan persiapan masa pensiun dalam posisi aman yang tak lazim dilakukan kebanyakan pejabat negeri ini.
🎼 Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa…..
Sepenggal bait dari lirik lagu Rayuan Pulau Kelapa buah karya Ismail Marzuki, mengalun lirih lewat gawai terkoneksi dgn headset bluetooth. Segelas kopi ditemani rokok kretek yang asapnya sekejap menghilang disaput semilir angin laut menghilang diantara dedaunan Cemara Udang Pantai Putra Deli…